Ujian Tengah Sosial
RISMA RIZKYANA
180110301017
SEJARAH SOSIAL INDONESIA
Soal
UTS Sejarah Sosial
- Apa yang dimaksud dengan kajian sejarah social? Bagaimana kedudukan kajian sejarah social terhadap sosiologi?
- Jelaskan bagaimana metode penelitian yang digunakan dalam kajian sejarah social!
- Bagaimana kontribusi metode kualitatif dalam membantu membangun rekontruksi sejarah social?
- Terangkan bagaimana peristiwa-peristiwa dalam kajian sejarah social dapat didekati dengan menggunkan teori-teori yang ada dalam ilmu social!
- Berikan analisis saudara tentang dinamika social yang terjadi dalam struktur masyarakat Indonesia dari period eke periode!
1. Istilah sejarah berasal dari
bahasa Arab, yakni dari kata syajaratun (dibaca syajarah), yang memiliki arti
pohon kayu. Pengertian pohon kayu di sini adalah adanya suatu kejadian,
perkembangan atau pertumbuhan tentang sesuatu hal (pertisiwa) dalam suatu kesinambungan
(kontinuitas). Dalam arti lainnya sejarah tidak selalu didefinisikan dengan
kelampauan (history is past actuality). Hanya dalam arti umum adalah kenyataan
dari masa lampau. Sedangkan untuk sosial (social) sendiri dapat diartikan
dengan yang berkenaan dengan perilaku interpersonal, atau yang berkaitan dengan
proses-proses sosial. Namun dilihat pada ilmu sosial, kata sosial menunjuk pada
objeknya yaitu masyarakat. Jika digabungkan antara sejarah dan sosial maka
dapat diartikan kenyataan masa lampau dari sebuah masyarakat akan perilaku dan
segala proses-proses yang terjadi dalam masyarakat. Sejarah sosial adalah
sejarah yang memusatkan perhatian kepada masyarakat yang terabaikan,
terasingkan, atau termarjinalkan yang merupakan aktor sejarah sosial.
Peran-peran masyarakat dalam sebuah peristiwa dimasa lampau menjadi fokus
bahasan sejarah sosial. Sejarah sosial sendiri bertolak belakangan dengan
sejarah politik, karena dalam sejarah politik lebih memusatkan perhatian kepada
tokoh-tokoh besar dalam kajiannya maupun studinya. Dalam konotasinya
perkembangan sejarah sosial merupakan sebagai sejarah perjuangan kelas pada
umumnya, dan sangat berdekatan dengan arti bahwa sejarah sosial sebagai sejarah
gerakan sosial. Masalah gerakan sosial tentu saja mencakup banyak kelompok,
seperti gerakan serikat buruh, gerakan kaum sosialis, gerakan kaum nasionalis,
gerakan emansipasi wanita, gerakan anti perbudakan, dan lain sebagainya>2. Sejarah sosial merupakan kajian sejarah tentang
masalah-masalah yang muncul dalam kehidupan masyarakat, yang mencoba untuk
melihat bukti-bukti sejarah dari sudut pandang mengembangkan tren sosial.
Kebanyakan sejarah sosial juga mempunyai hubungan yang erat dengan sejarah
ekonomi. Sehingga sejarah sosial dan sejarah ekonomi menjadi semacam dua
pembelajaran sejarah yang disatukan menjadi sejarah sosial ekonomi.
Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam sejarah sosial ekonomi memanfaatkan
teori dan konsep ilmu-ilmu sosial. Dengan penggunaan ilmu-ilmu sosial,
sejarawan mempunyai kemampuan menerangkan yang lebih jelas, sekalipun
kadang-kadang harus terikat pada model teoritisnya. Keterkaitan ini dapat
mempunyai akibat pada rekonstruksi yang tidak lengkap, sebab harus menuruti
logika dan seleksi sebuah model eksplisit.
Peranan ilmu sosial dalam penyeleksian data dan fakta, terutama teori-teori dan konsep-konsepnya sangat penting. Kedua jenis alat analitis itu memudahkan kita mengatur seluruh substansi penulisan naratif dengan segala unsur-unsurnya seperti fakta, subfakta, struktur dan proses, faktor-faktor, dan lain lain. Tanpa kerangka teoritis dan konseptual tidak ada butir-butir referensi untuk membentuk naratif, eksplanasi dan argumentasi. Yang penting dari implikasi metodologis ini ialah bahwa pengungkapan dimensi-dimensi memerlukan pendekatan yang lebih kompleks yakni pendekatan multidimensional. Sejarawan yang akan menerapkan metodologi ini perlu menguasai berbagai alat analitis yang dipinjam dari ilmu sosial.
Peranan ilmu sosial dalam penyeleksian data dan fakta, terutama teori-teori dan konsep-konsepnya sangat penting. Kedua jenis alat analitis itu memudahkan kita mengatur seluruh substansi penulisan naratif dengan segala unsur-unsurnya seperti fakta, subfakta, struktur dan proses, faktor-faktor, dan lain lain. Tanpa kerangka teoritis dan konseptual tidak ada butir-butir referensi untuk membentuk naratif, eksplanasi dan argumentasi. Yang penting dari implikasi metodologis ini ialah bahwa pengungkapan dimensi-dimensi memerlukan pendekatan yang lebih kompleks yakni pendekatan multidimensional. Sejarawan yang akan menerapkan metodologi ini perlu menguasai berbagai alat analitis yang dipinjam dari ilmu sosial.
Pendekatan Ilmu Sosial
Dipandang dari titik pendirian sejarah konvensional perubahan metodologi tersebut sangat revolusioner. Dengan metodologi baru itu ilmu sejarah tergeser kea rah ilmu sosial dan dengan sendirinya ke arah ilmu alam. ini tidak berarti bahwa ilmu sejarah terus mencoba menyusun hukum-hukum atau dalil-dalil sejarah. Posisi sejarah yang dibuat kaum neo-Kantian adalah bahwa dalam sistem besar terdapat 4 komponen, ialah kultur, biologi, ekologi, dan Personality (pribadi) yang dengan fungsinya bersama-bersama mendukung fungsi umum. Disini diperlukan pendekatan interdisipliner untuk menganalisis terjalinnya fungsi berbagai komponen itu. Dalam system kecil terdapat 3 unsur ialah economy, society, dan polity, sedang sistem itu sendiri merangkum kultur sebagai sistem ketiga komponen itu pada hakikatnya sangat ditentukan oleh nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.
Disini terdapat keuntungan pendekatan ilmu sosial, ialah menyoroti multiperspektivitas atau multidimensionalitas. Seballiknya bentuk naratif hanya mampu memberi gambaran datar sehingga mudah terjebak dalam determinisme.
Dipandang dari titik pendirian sejarah konvensional perubahan metodologi tersebut sangat revolusioner. Dengan metodologi baru itu ilmu sejarah tergeser kea rah ilmu sosial dan dengan sendirinya ke arah ilmu alam. ini tidak berarti bahwa ilmu sejarah terus mencoba menyusun hukum-hukum atau dalil-dalil sejarah. Posisi sejarah yang dibuat kaum neo-Kantian adalah bahwa dalam sistem besar terdapat 4 komponen, ialah kultur, biologi, ekologi, dan Personality (pribadi) yang dengan fungsinya bersama-bersama mendukung fungsi umum. Disini diperlukan pendekatan interdisipliner untuk menganalisis terjalinnya fungsi berbagai komponen itu. Dalam system kecil terdapat 3 unsur ialah economy, society, dan polity, sedang sistem itu sendiri merangkum kultur sebagai sistem ketiga komponen itu pada hakikatnya sangat ditentukan oleh nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.
Disini terdapat keuntungan pendekatan ilmu sosial, ialah menyoroti multiperspektivitas atau multidimensionalitas. Seballiknya bentuk naratif hanya mampu memberi gambaran datar sehingga mudah terjebak dalam determinisme.
3. Metode penelitian bertujuan
untuk menyusun proses, prinsip-prinsip dan prosedur yang digunakan dalam
mengkaji masalah penelitian. Aspek rekonstruksi sejarah sosialtidak dapat
diukur menggunakan model matematis, teori, hipotesis dan pengukuran seperti
pada pendekatan kuantitatif. Dengan paparan tersebut dapat dinyatakan,
bahwa teori-teori ilmu sosial sangat penting artinya bagi sejarawan dalam
rangka mambantu memberi penjelasan-penjelasan tentang fenomena masyarakat masa
lampau yang akan direkonstruksi. Dalam upaya memahami gejala sejarah itu,
ternyata yang diperlukan tidak hanya data-data atau fakta-fakta saja. Akan
tetapi, diperlukan pula kemampuan interpretasi dan imajinasi sejarawan untuk
menggambarkan kondisi masyarakat yang telah lampau tersebut. Hal ini harus
dilakukan mengingat bersamaan dengan berlalunya waktu, maka peristiwa yang
terjadi semakin menarik diri dari panggung kehidupan masa kini. Semakin lama
peristiwa tersebut, semakin menjauhkan diri dari kehidupan manusia yang selalu
berganti dari generasi ke generasi berikutnya. Seiring dengan berkalunya waktu,
pada awalnya teijadi kekaburan pada peristiwa itu kemudian terjadi kegelapan,
sehingga tidak dapat lagi dijangkau sama sekati oleh ingatan masyarakat. Ilmu
sejarah berusaha mengembalikan peristiwa yang telah terjadi di masa lampau itu
dari kegelapan ke bawah sorot cahaya zaman masa sekarang yang sedapat mungkin
sesuai dengan bentuk aslinya.
4. Ilmu sejarah ialah ilmu yang
digunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa lalu manusia. Pembelajaran
mengenai sejarah belakangan ini di kategorikan sebagai bagian dari ilmu yang
mempelajari manusia (humaniora). Akan tetapi, kini sejarah lebih sering
dikategorikan ke dalam ilmu sosia;, terutama jika menyangkut peruntunan sejarah
secara kronologis. Ilmu sejarah mempelajari berbagai kejadian yang berhubungan
dengan kemanusiaan di masa lalu. Dalam pergulatan ilmu sejarah hari ini
pentingnya mengembangkan penulisan dan pelajaran sejarah. Dewasa ini ternyata
dirasakan sangat perlu untuk memikirkan serta menyusun metodologi yang sesuai
dengan corak lingkungan sejarah, apa lagi dalam lingkungan sejarah indonesia.
Ilmu sosial disini mempunyai efek dalam sejarah sebagai penambah sensivitas
kita terhadap permasalahan-permasalahan; memperkuat kemampuan kita
mengonseptualisasi dan menganalisis; dan pula kemampuan dalam pengumpulan
data.Ilmu sosial mulanya sejak awal sebenarnya sudah ada, pada awalnya
diantara ilmu sosial, ilmu politik dan geografi merupakan bidang
yang sanggat erat dalam sejarah konvensional. Kedua ilmu sosial tersebut dapat
memperluas interprestasi yang tak dapat terelakkan dan saling terkait. Studi
geografi berkaitan dengan latar geografis, dimana sejarah terjadi. geografi
merupakan panggung sejarah.
Dimensi ruang membantu
menjelaskan kejadian-kejadian sejarah utama yang behubungan dengan sumber dan
bentuk-bentuk tanah dan peristiwa sejarah manusia. Ilmu politik berusaha
untuk menjelaskan secara analistis dan sistematis, rentang data politik dan
kejadian yang mempengaruhi pengalaman sejarah manusia. Domiasi ilmu politik
terhadap sejarah konvensional telah lama berlangsung. Sejak munculnya sejarah
kritis, peranan ilmu politik mulai berkurang dan diimbangi ilmu sosial
lain. Dalam perkembangannya, terutama terhadap ilmu sejarah ilmiah berbagai
ilmu sosial cukup berpengaruh dan membantu dalam menelaah sejarah. Pelbagai
konsep dan teori ilmu ekonomi, sosiologi, antropologi, dan psikologi banyak
berkaitan dengan bidang yang lebih khusus atau bidang pengalaman. Bahkan ilmu
alam banyak membantu menjelaskan tentang sejarah teknologi dan intelektual.
Sejarah banyak meminjam berbagai kerangka teoritis maupun konsep dari ilmu di
luar sejarah untuk memperkaya nuansa bidang yang di geluti.
5. Menurut saya perubahan sosial
akan dipandang sebagai sebuah konsep yang serba mencakup, yang menunjuk kepada
perubahan fenomena sosial di berbagai tingkat kehidupan manusia, mulai dari
tingkat individual hingga tingkat dunia. Berbagai tingkat perubahan yang
mewakili perubahan analisis, dan satuan (unit) analisis yang mewakili setiap
tingkat perubahan. Perubahan sosial dapat dipelajari dari satu tingkat tertentu
atau lebih dengan menggunakan berbagai kawasan studi dan berbagai satuan
analisis. Namun yang perlu diperhatikan adalah bahwa perubahan penting pada
satu tingkat tertentu tidak harus penting pula pada tingkat lain. Masyarakat
yang ada di kawasan industri terdiri dari beberapa unsur elemen sosial yang
terbentuk karena adanya perkembangan sebuah proses industrialisasi.
Permasalahan yang muncul di dalam lingkungan masyarakat industri antara lain:
hubungan atau interaksi antara atasan, pekerja buruh, masyarakat sekitar
pabrik, adanya perubahan-perubahan yang diakibatkan kehadiran bangunan-bangunan
pabrik yang berada disekitar masyarakat baik yang bersifat sosial, budaya,
ekonomi hingga pengaruh perkembangan yang mengarah pada pemahaman atas sifat
yang materialistik.Imbas dari adanya proses industrialisasi tidak terlepas dari
adanya permasalahan-permasalahan yang cenderung mengarah pada
kecemburuan-kecemburuan sosial, baik yang bersifat materialistik maupun yang
diakibatkan dari adanya hubungan atau interaksi yang tidak harmonis dari setiap
unsur elemen yang ada di masyarakat industri dalam bentuk distorsi-distorsi
sosial yang mana menurut penulis hal itu dinamakan sebagai konflik dalam
masyarakat industri.Pembangunan dirancang dengan tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan hidup masyarakat yang menuntut adanya perubahan sosial budaya
sebagai penghasil dan pendukungnya. Pembangunan nasional adalah suatu upaya
melakukan transformasi atau perubahan masyarakat, yaitu transformasi dari
budaya masyarakat agraris tradisional menuju budaya masyarakat industri modern
dan masyarakat informasi yang tetap berkepribadian Indonesia. Dahulu,
masyarakat bermata pencaharian di sektor pertanian sebagai petani dan buruh
tani dengan penghasilan yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan
keluarga saja. Mereka hidup rukun, saling gotong royong, dan memiliki
solidaritas sosial yang kuat. Namun, seiring perkembangan jaman teknologi semakin
modern.
Komentar
Posting Komentar