hai teman teman! perkenalkan saya Risma Rizkyana dari Universitas Jember Fakultas Ilmu Budaya. saya berasal dari program studi Ilmu Sejarah
Diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Asia
Dosen pengampu : Mrr. Ratna EndangWiduatie, S.S., M.A
REVIEW JURNAL : Remitansi dari Rusia untuk Uzbekistan oleh Tenaga Kerja Migran Uzbek
Judul : Remitansi dari Rusia untuk Uzbekistan oleh Tenaga Kerja Migran Uzbek
Download : http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jhic984a5fa29full.pdf
Tahun : III, No.2, Juli - Desember 2015
Penulis : Avazov Bekzodjon
Reviewer : Risma Rizkyana
Tanggal : Minggu, 13 Oktober 2019
ABSTRAK
Tulisan ini menjelaskan mengenai faktor penyebab terjadinya penurunan jumlah remitansi buruh migran Uzbekistan yang berada di Rusia pada tahun 2014 serta strategi yang diambil pemerintah Uzbekistan guna menyiasati penurunan tersebut. Terlepas dari meningkatnya jumlah buruh migran dari Uzebkistan yang bekerja di Rusia, jumlah remitansi yang dikirimkan oleh tenaga kerja Uzbek yang berada di Rusia justru semakin menurun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab terjadinya penurunan adalah pertumbuhan ekonomi Rusia yang melemah serta depresiasi Rubel yang dipicu oleh pemberian sanksi dari negara-negara Barat kepada Rusia atas terjadinya konflik di Ukraina. Strategi yang diambil pemerintah Uzbekistan adalah penentuan inflasi mata uang dan sistem pencucian uang terkontrol antara Uzbekistan dan Rusia.
RINGKASAN PENDAHULUAN
Fenomena remitansi (jumlah kiriman uang ke Uzbekistan dari tenaga kerja Uzbek yang ada di luar negeri) di Uzbekistan yang menyangkut kepentingan hak manusia dalam berpenghasilan, telah menjadi isu internasional antara Uzbekistan dan Rusia. Banyaknya migran internasional, besarnya pengiriman uang global, dan implikasi potensial untuk situasi politik dan pembangunan ekonomi, telah menarik perhatian sebagian besar analis. Mereka telah menyadari bahwa penerimaan uang dalam jumlah besar lewat transfer dari migran, dapat memberikan manfaat yang signifikan terhadap prospek perkembangan negara pengirim.Sejak era Uni Soviet, pemasok tenaga kerja yang paling signifikan bagi perekonomian Rusia adalah tiga negara dalam CIS (Commonwealth of Independent States) yaitu Kyrgyzstan, Uzbekistan, dan Tajikistan. Remitansi adalah salah satu pendapatan negara yang besar. Ada tiga masalah yang diteliti: pertama, fenomena yang terjadi di Uzbekistan dipicu oleh besarnya populasi di negara Asia Tengah itu dimana jumlah penduduk yang besar tetapi tidak diimbangi dengan tersedianya lapangan pekerjaan. Kedua, jumlah populasi masyarakat Uzbek yang besar tidak diimbangi dengan setaranya upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Ketiga, adalah kebijakan administratif yang sulit untuk para migran Uzbek yang akan pergi ke negara-negara lain karena Kantor Visa dan Pendaftaran (OVIR) yang bertugas menangani permasalahan migran ilegal di Uzbekistan. Rusia memiliki peranan yang cukup berarti sebagai negara asal dana remitansi terbesar. Maka ketika Rusia mengalami krisis keuangan, hal ini akan berdampak pada keuangan Uzbekistan khususnya pada pengiriman remintensi. Dalam tulisan ini dibahas tentang permasalahan ketenagakerjaan di Uzbek hingga pengaruh krisis Rusia terhadap ekonomi Uzbekistan, serta bagaimana tanggapan pemerintah Uzbek dalam menghadapi permasalah ini.
PEMBAHASAN
Dalam struktur penduduk di Uzbekistan, orang-orang muda mendominasi dan ini menciptakan dasar untuk meningkatkan pasokan tenaga kerja di pasar tenaga kerja domestik. Berdasarkan data yang dirilis dari Komite Statistik Negara Republik Uzbekistan, selama periode tahun 1990-2013, pangsa penduduk usia kerja terus meningkat. Pada tahun 1991 jumlah penduduk usia kerja sebesar 49,1% dari populasi. Di tahun 2013, indikator ini mencapai 61,7% yaitu seiring dengan meningkatnya saham sebesar 11%. Pada saat yang sama, pangsa orang-orang muda di bawah usia kerja berkurang, jika pada tahun 1991, orang-orang muda di bawah usia kerja adalah 43,2% dari populasi, tahun 2008 mereka kehilangan 10,5% dari saham mereka yang hanya 32,7% dari tingkat populasi. Namun, ketika berbicara tentang pengangguran, statistik resmi tampaknya tidak mampu menyediakan visi nyata tentang masalah ini. Sebagai data per statistik resmi, selama tahun 2000-2009 tingkat pengangguran rata-rata tahunan sekitar 0,3%, menurut praktik pengukuran pengangguran resmi di Uzbekistan adalah lebih tinggi. Namun, Komite Statistik Negara Republik Uzbekistan juga menyatakan bahwa pada tahun 2009 lebih dari setengah penduduk hidup di daerah perkotaan. Fakta ini menggarisbawahi bahwa orang-orang di daerah pedesaan menghadapi masalah yang lebih besar dalam mencari pekerjaan di daerah pedesaan daripada di perkotaan. Hampir 55% dari pelamar adalah remaja pada usia 16-29 tahun, yang menunjukkan prevalensi masalah ketenagakerjaan muda. Di antara semua pelamar, orang dengan pendidikan menengah umum membuat pangsa terbesar yaitu 64,4%, sedangkan pelamar dengan pendidikan tinggi hanya 5,5%, yang lantas menunjukkan pentingnya pendidikan dalam mendapatkan pekerjaan. Struktur jenis kelamin dari pelamar menunjukkan bahwa ada lebih banyak laki-laki yang sedang mencari pekerjaan daripada perempuan.
Menurut Undang Undang Ketenagakerjaan Penduduk pasal 13, warga Uzbekistan memiliki hak untuk bekerja, mencari pekerjaan mandiri dan pekerjaan di luar wilayah Republik Uzbekistan. Fokus utama dari kebijakan saat ini diarahkan pada peningkatan mekanisme yang mendukung dan mengatur migrasi reguler rakyat melalui perjanjian antarpemerintah dan program resmi lainnya. Sebuah aspek penting dari kebijakan ini adalah untuk memberikan keamanan dan perlindungan sosial dari para pekerja migran dari Uzbekistan ke luar negeri. Misalnya, pada tahun 2007 Pemerintah Republik Uzbekistan menandatangani kesepakatan dengan Pemerintah Federasi Rusia bahwa kegiatan kerja dan perlindungan hak-hak migran di Uzbekistan diberikan pada warga negara yang bekerja di Federasi Rusia (Federal Migration Service t.t). Pada saat yang sama kebijakan lebih berfokus pada perlindungan tenaga kerja migran dari perdagangan manusia. Ini adalah masalah yang biasanya mengikuti migrasi tenaga kerja. Dalam hubungan ini hukum untuk memerangi perdagangan manusia diadopsi pada tahun 2008 (UN Women 2008).
Permasalahan terkait menurunnya remitansi dari Rusia ke Uzbekistan berakar dari adanya sanksi Amerika Serikat. Sanksi Amerika Serikat ini muncul sebagai respon terhadap konflik yang ada di Ukraina. Ada dua jenis sanksi untuk Rusia dari Amerika Serikat yaitu pembekuan asset dan pembatasan masuk ke Amerika Serikat. Kedua sanksi tersebut ditujukan pada pemerintah Rusia dan pejabat yang terlibat dalam kebijakan Rusia terhadap Ukraina (64 orang, institusi, dan perusahaan), dan daftar tersebut bisa saja diperluas di masa depan. Dikutip dari pengambil keputusan dan penasihat Kremlin, sanksi ditargetkan pada entitas keuangan, energi dan industri sektor pertahanan Rusia, yang dalam penilaian Amerika Serikat, ikut terlibat dalam Agresi Militer dan Ekonomi melawan Ukraina.
Tidak hanya Amerika Serikat memberikan sanksi terkait konflik di Ukraina, Uni Eropa juga ikut memberi sanksi pada Rusia. Uni Eropa menggunakan pendekatan progresif dalam sanksi terhadap Rusia, mulai dari pembatasan (baik larangan visa dan pembekuan aset) untuk kalangan yang relatif terbatas terhadap individu dan badan hukum, hingga pemberlakuan pembatasan pada daerah tertentu yang berada di bawah kerjasama ekonomi Uni Eropa-Rusia, termasuk operator milik Rusia atau operator yang dikendalikan oleh Rusia. Pada saat yang sama, lebih banyak entitas ditambahkan ke dalam daftar orang-orang yang dikenakan sanksi dalam tahap pertama. Dalam praktiknya, hal ini mengakibatkan larangan masuk ke Uni Eropa, atau pembekuan aset keuangan dari badan hukum, yang benar benar membatasi akses Rusia ke pasar Eropa. Krisis keuangan yang sedang berlangsung di Rusia, terkait dengan menyusutnya ekonomi Rusia adalah hasil dari runtuhnya mata uang Rubel Rusia yang dimulai pada paruh kedua 2014. Penurunan kepercayaan terhadap ekonomi Rusia menyebabkan investor menjual aset mereka yang ada di Rusia dan menyebabkan penurunan nilai mata uang Rubel Rusia dan memicu kekhawatiran krisis keuangan Rusia. Kurangnya kepercayaan dalam ekonomi Rusia berasal dari setidaknya dua sumber utama. Pertama adalah penurunan harga minyak pada tahun 2014. Minyak mentah, ekspor utama dari Rusia, mengalami penurunan harga hingga hampir 50% pada bulan Juni 2014 -16 Desember 2014. Kedua adalah hasil dari sanksi ekonomi internasional yang dikenakan pada Rusia setelah aneksasi Krimea dan intervensi militer Rusia di Ukraina. Krisis keuangan yang terjadi di Rusia berpengaruh besar bagi Asia Tengah dan Uzbekistan khususnya. Kondisi tersebut berpengaruh pada penurunan pendapatan Uzbekistan dari aspek remitansi. Rusia adalah sumber terbesar bagi remitansi di kawasan Asia Tengah. Untuk menangani berkurangnya jumlah remitansi, pemerintah Uzbek membentuk strategi dengan melakukan penentuan inflasi mata uang Uzbek dan sistem kontrol pencucian uang antara Uzbekistan dan Rusia. Menurut Layanan Migrasi Federal Rusia, data statistik migrasi tenaga kerja pada tahun 2013 adalah sebesar 97.855 migran, pada tahun 2014 sebanyak 108.828 migran. Sementara menurut perhitungan staf Bank Dunia yang berdasarkan data statistik Neraca Pembayaran IMF, Bank Sentral, Lembaga Statistik Nasional, dan Bank Dunia, aliran remitansi migran di Uzbekistan pada tahun 2011, sebesar 4.262 juta Dollar AS, tahun 2012, 5.668 juta Dollar AS, tahun 2013, tercatat sebesar 6.633 juta Dollar AS, dan pada tahun 2014 mencapai 5.588 juta Dollar AS.
KESIMPULAN
Rusia adalah sumber terbesar bagi remitansi di kawasan Asia Tengah. Menurut Layanan Migrasi Federal Rusia, data statistik migrasi tenaga kerja pada tahun 2013 adalah sebesar 97.855 migran dan pada tahun 2014 sebanyak 108.828 migran. Sementara menurut perhitungan staf Bank Dunia yang berdasarkan data Statistik Neraca Pembayaran IMF, Bank Sentral, lembaga statistik nasional, dan Bank Dunia, aliran remitansi di Uzbekistan pada tahun 2011 sebesar 4.262 juta Dollar AS, tahun 2012 sebesar 5.668 juta Dollar AS, tahun 2013 tercatat sebesar 6.633 juta Dollar AS, dan pada tahun 2014 mencapai 5.588 juta Dollar AS. Uzbekistan menjadi salah satu negara di Asia Tengah yang masyarakatnya bekerja di Rusia. Ada beberapa faktor penyebab di antaranya adalah kepadatan penduduk tidak diimbangi jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Oleh sebab itu penduduk Uzbek memilih migrasi dan bekerja di Rusia. Namun konstelasi politik di kawasan Rusia dan Ukraina berdampak pada melemahnya perekonomian Rusia. Akibatnya, pengiriman uang lintas batas dari para migran Uzbekistan yang bekerja di Rusia menjadi berkurang dan berpengaruh pada kondisi ekonomi di Uzbekistan. Untuk menangani berkurangnya jumlah remitansi, pemerintah Uzbek membentuk strategi dengan melakukan penentuan inflasi mata uang Uzbek dan sistem kontrol pencucian uang antara Uzbekistan dan Rusia.
KEKURANGAN
- Metode dan teori penelitian tidak disampaikan dalam jurnal tersebut
- Didalamnya tidak ada skup temporal yang membatasi waktu peristiwa tersebut terjadi
- Dalam pembahasannya terdapat pemahaman yang kurang mengenai latar belakang serta mengenai sejarah letak Uzbekistan
KELEBIHAN
- Menggunakan bahasa yang dimengerti dan dipahami
- Pemaparan materi yang dijelaskan didalamanya cukup jelas mengenai remitansi dari Rusia untuk Uzbekistan
- Pemaparan mengenai krisis keuangkan dan dampak yang dirasakan penduduk Uzbekistan juga cukup jelas
Maaf kalau ada salah salah dalam review yang saya berikan dan saya ucapkan terimakasih telah datang dalam blog saya. Saya harap banyak ktitik dan saran dari teman-teman semua.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusterimakasih , sangat membantu untuk menambah pengetahuan mba risma :)
BalasHapusMengapa uni eropa memberikan sanksi terhadap rusia dalam kasus remitansi rusia untuk uzbekistan?
BalasHapusSangat membantu untuk menambah wawasan, bahasa yang digunakan juga mudah dimengerti.
BalasHapusMengapa krisis keuangan yang terjadi di rusia sangat berpengaruh pada asia tengah?apakah seluruh asia tengah terkena dampak dari krisis keuangan yang terjadi di rusia? jika tidak sebutkan negara negara yang terkena pengaruh dari krisis keuangan tersebut
BalasHapusKan di atas di jelaskan bahwa
BalasHapusPermasalahan terkait menurunnya remitansi dari Rusia ke Uzbekistan berakar dari adanya sanksi Amerika Serikat sebagai respon terhadap konflik yang ada di Ukraina. sebenarnya keterkaitan Konflik apa yang ada di Ukraina Sehingga Amerika dan Uni Eropa memberi sanksi pada Rusia ?
Menambahkan pertanyaan dari Aurrr! Mungkin bisa dijelaskan juga apa hubungan antara Amerika maupun Uni Eropa dengan Rusia sampai-sampai mempunyai hak untuk memberikan sanksi kepada Rusia atas konflik yang tersebut di atas. Seolah kedua pihak ini (Amerika dan Uni Eropa) juga bisa ikut campur tangan dalam masalah yang terjadi.
BalasHapusDijelaskan bahwa terjadi penurunan kepercayaan terhadap ekonomi Rusia sehingga mengakibatkan investor harus menjual aset mereka. Apakah yang menjadi penyebab terjadinya penurunan kepercayaan ekonomi tersebut?
BalasHapusApakah ada kebijakan Pemerintah Uzbek untuk warga negaranya agar tidak bekerja di luar negri?
BalasHapusApakah Uzbekistan hanya mengandalkan remitansi saja untuk pemasukkan kas negaranya?
BalasHapusDalam jurnal anda mengatakan bahwa Permasalahan terkait menurunnya remitansi dari Rusia ke Uzbekistan berakar dari adanya sanksi Amerika Serikat,peran Amerika Serikat sendiri bagi Rusia dan Uzbekistan itu apa?
BalasHapusTolong jelaskan apa yang dimaksud aneksasi krimea
BalasHapusApakah strategi yang diambil pemerintah Uzbekistan adalah penentuan inflasi mata uang dan sistem pencucian uang yang terkontrol antara Uzbekistan dan Rusia ini berhasil ? Jika iya berikan buktinya !
BalasHapusRusia adalah sumber terbesar bagi remitansi di kawasan Asia Tengah.
BalasHapusApa yang melatarbelakangi Rusia sebagai sumber terbesar bagi remitansi tersebut ?