Review Seminar SARASEHAN LINTAS GENERASI " Meneladani Para Pejuang untuk Memajukan Universitas Jember"

 Nama : Risma Rizkyana

NIM : 180110301017

Mata Kuliah : Sejarah Pedesaan


Pada masa lalu jember hanya kota kecil bahkan kota-kota lain bahkan ibukota Besuki di Bondowoso bukan di Jember. Namun ada 3 serangkai atau Triumvirat mendirikan universitas swasta di Jember dengan nama Universitas Tawang alun. Pendirian Universitas jember juga tak lepas dari dukungan bapak bupati Jember pada waktu itu. Pak Rahmat merupakan rektor Universitas Jember pertama.

Dr. R Ahmad ingin menyempurnakan pendidikan di Jember karena masyarakat jember sekolah hanya sampai tingkat SMA saja. R Soedjarwo sebagai bupati Jember mendukung berdirinya Universitas di jember dengan dana dari gotong royong.

Cikal bakal Universitas Jember berasal dari gagasan dr. R. Achmad bersama-sama dengan R. Th. Soengedi dan R. M. Soerachman yang bercita-cita mendirikan perguruan tinggi di Jember. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut pada tanggal 1 April 1957, ketiganya membentuk panitia yang diberi nama Panitia Triumviraat dengan komposisi Ketua dr. R. Achmad; Penulis R. Th. Soengedi, dan Bendahara R. M. Soerachman. Selanjutnya Panitia Triumviraat ini pada tanggal 5 Oktober 1957 membentuk yayasan dengan nama Yayasan Universitas Tawang Alun (disahkan dengan Akta Notaris tanggal 8 Maret 1958 Nomor 13 di Jember). Yayasan Universitas Tawang Alun inilah yang kemudian mendirikan universitas swasta di Jember dengan nama Universitas Tawang Alun yang kemudian disingkat UNITA.

Dalam perjalanannya, ketiga tokoh tersebut mendapatkan dukungan penuh Bupati Jember saat itu, R. Soedjarwo. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP No. 151 Tahun 1964 tanggal 9 Nopember 1964, tentang didirikannya Universitas Negeri di Jember. Usaha tanpa kenal lelah sejak tahun 1957 itu akhirnya berhasil menjadi kenyataan, Universitas Negeri Djember berdiri

Pada awal berdirinya pada tahun 1964, Universitas Negeri Djember yang disingkat UNED, memiliki lima fakultas, terdiri dari Fakultas Hukum di Jember, dengan cabangnya di Banyuwangi, Fakultas Sosial dan Politik dan Fakultas Pertanian di Jember, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Sastra di Banyuwangi. Dengan rektor pertama dijabat oleh dr. R. Achmad. Kepemimpinan dr. R. Achmad dilanjutkan oleh Letkol. Soedi Harjohoedojo (1967-1969), Letkol. Soetardjo, SH (1969-1978) dan Kol. Drs. H. R. Warsito (1978-1986).

Untuk menyongsong rencana tersebut, Yayasan Unita kemudian mengirim kembali delegasinya pada 14 - 24 Maret 1962. Namun di luar dugaan, telah terjadi pergantian Menteri PTIP, yaitu Prof. Dr. Ir. Thoyib Hadiwidjaja yang mempunyai kebijakan baru bahwa tidak membenarkan penegerian dua universitas dalam satu provinsi secara bersamaan. Akibat penundaan penegerian Unita tersebut, Unita akhirnya diintegrasikan dengan Universitas Brawidjaya Malang menjadi Universitas Brawidjaya Jember berdasarkan SK Menteri PTIP No1, tertanggal 5 Januari 1963. Hal ini menimbulkan keresahan bagi masyarakat Jember dan mahasiswa Unita khususnya. Melihat hambatan tersebut R. Soedjarwo terus berusaha dengan mengirim delegasi ke Jakarta hingga mendapat dukungan dari DPRD untuk mendesak pemerintah pusat untuk menegerikan Unita menjadi universitas negeri secepatnya. Jerih payah R. Soedjarwo dengan dibantu pihak-pihak terkait, akhirnya membuahkan hasil dengan terbitnya SK Menteri PTIP No 153 tahun 1964 tertanggal 9 November 1964 tentang Didirikannya Sebuah Universitas Negeri Jember.

1.      Raden Soedjarwo

Raden Soedjarwo merupakan pendiri sekaligus perintis Universitas Jember, serta merupakan Bupati Jember pada tahun 1960an dan tidak dapat dipisahkan dari sejarah berdirinya universitas jember. Buku Biografi Raden Soedjarwo ini dapat bermanfaat bagi masyarakat jember maupun civitas akademika universitas jember dan keluarga besar Raden Soedjarwo. Buku berisikan informasi mengenai perjalanan Hidup Raden Soedjarwo mulai dari kecil, bersekolah, masa berkarya, masa purna tugas sampai akhir kehidupan raden soedjarwo. Tema dalam Biografi Raden Soedjarwo adalah Raden Soedjarwo sebagai Pejuang Kemerdekaan, Pendiri Universitas Jember dan Bupati Botol Kosong.

Rektor Universitas Jember 2012-2020 dalam menghargai Raden Soedjarwo kemudian mendirikan salah satu gedung dengan nama Raden Soedjarwo. Raden Soedjarwo adalah Seorang Nasionalis yang Religius dan merupakan putra Jember asli yang dilahirkan di sebuah rumah sederhana di Jalan Trunojoyo 14 Jember pada tanggal 16 September 1917 putra dari Mohamad ali mertowijoyo yang merupakan seorang guru, bersekolah pada zaman Hindia Belanda. Kemudian bekerja sebagai Pamong praja dengan 2 periode yaitu Periode Hindia Belanda (1936-1945) dan Periode Kemerdekaan (1945-1967) kariernya sebagai mantri polisi di salah satu kecamatan, jadi Camat dan wedana di wilayah eks karesidenan Madiun dan Kediri.

2.      Raden Soerachman

Kelahiran Mojoagung, 1912 kemudian berdinas di Jember setelah 1957 dengan para pendiri Universitas Jember mendirikan yayasan Tawang Alun dengan menekankan pendidikan yang utama. Kemudian harapannya dengan mendirikan universitas di jember akan menambah nilai lebih terhadap Kabupaten Jember. Jabatan terakhir soerachman sebagai catatan sipil di Universitas Jember tahun 1960 raden roerachman purna tugas dan kembali ke Surabaya. Saat ini Universitas Jember sudah maju dengan 4 cabang di daerah Jawa timur, dengan pusat di Jember, dan cabang Pasuruan, Bondowoso dan Lumajang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

hai teman teman! perkenalkan saya Risma Rizkyana dari Universitas Jember Fakultas Ilmu Budaya. saya berasal dari program studi Ilmu Sejarah

RESENSI BUKU