Review Buku Sejarah Pesesaan

 Review Sejarah Pedesaan

Nama : Risma Rizkyana

MIN : 180110301017

Buku : Metodologi Sejarah

Pengarang : Kuntowijoyo


Kuntowijoyo sebagai ahli sejarah memberikan penjelasan-penjelasan yang berusaha keras untuk mengabsahkan kedudukan sejarah pedesaan dalam penulisan ilmu sejarah. Dalam usaha tersebut Kuntowijoyo memberikan batasan satuan-satuan penelitian dalam sejarah pedesaan, ada empat satuan yang dijelaskan.

Pertama, satuan ekosistem, ekosistem seperti yang kita ketahui bersama adalah interaksi antara manusia dengan alam. Dalam hal ini dicontohkan adanya perbedaan interaksi antara jenis perladangan yang dominan di wilayah tersebut. Interaksi dengan ekosistem sagu (Papua), tegalan (Madura), persawahan (Jawa) tentu akan menghasilkan proses dan hasil yang berbeda. Utamanya pada masyarakat pengelolanya tersebut, jika ekosistem sagu biasanya dikelola oleh ikatan keluarga besar sedangkan dalam pengelolaan sawah lebih kepada ikatan desa yang multietnis. Hal-hal tersebut yang dapat dijelaskan pada poin pertama. Kedua, satuan geografis. Dapat dijelaskan pada poin ini adalah hubungan masyarakat antar satuan geografis, misalnya interaksi masyarakat yang berada di pesisir dengan masyarakat berada di daerah yang lebih tinggi, begitupula antara daerah tandus dengan daerah lembah lainnya. Hubungan yang dapat dijelaskan antara lain sosial, demografi, dan ekonomi.

Kedua satuan geografis, bisa dikatakan ini kajian yang mengikutsertakan keruangan dalam analisisnya dan kajian-kajian perubahannya, contohnya adalah kondisi sosial di daerah pedesaan di pesisir timur Jawa Timur yang mana terjadi percampuran budaya masyarakat antara adat Madura dan adat Osing di Jawa Timur. Ketiga, satuan ekonomi, ada definisi satuan-satuan sebelumnya yang masuk dalam satuan ekonomi. Secara garis besar, satuan ekonomi yaitu pencukupan kebutuhan diri dalam suatu pedesaan misalnya dengan hari-hari pasar (mancapat dan mancalima) dan kemudian diganti dengan pasar permanen. Serta yang terakhir adalah satuan budaya, satuan ini yang paling akrab bagi kita yaitu bagaimana pedesaan dianalisis dari budaya atau adat yang digunakan di wilayah tersebut, analisis disekitaran pembahasan transformasi kultural.

Bab ini juga menjelaskan tentang permasalahan desa-desa sebagai sebuah satuan sosial, teritorial, dan administratif. Dari contoh-contoh yang diberikan sudut pandang dalam mendefiniskan apa itu desa memang porsinya sangat dominan di daerah pulau Jawa, tentu didaerah lainnya fenomena yang berbeda sangat mungkin terjadi. Penggalian lewat masalah-masalah seperti sistem pemerintahan desa, pasar desa, lembaga keagamaan,  sistem sosial desa belum tergarap secara baik (sampai buku ini diterbitkan). Yang menjadi catatan penting, desa terlalu banyak berubah akhir-akhir ini, masuknya modal, teknologi, adaptasi unsur-unsur baru, dan tentunya proses asimilasi dan akulturasi perlahan menjadikan desa makin kehilangan maknanya. Sebelum makna tersebut benar-benar hilang, sejarawan memegang peranan penting untuk menuliskan “pedesaan”.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI BUKU

Resume Materi Sejarah Agraria